AKU : LULUSAN SMK YANG TIDAK TAHU APA – APA
#MenjadiOktaffyani
Setelah 3 tahun berjuang sendirian, akhirnya sebentar lagi aku akan pulang. Aku lahir di Kabupaten Magelang, dekat dengan warisan budaya yang terkenal di dunia, candi borobudhur. Sekolah dari SD – SMK juga didekat rumah. Selesai sekolah, sama seperti teman – teman yang tak punya banyak pandangan setelah lulus sekolah. Sebetulnya ingin mendaftarkan diri ke Universitas, lalu ku beranikan diri bicara pada bapak bahwa aku ingin kuliah. Jawabannya sudah kuduga, aku ditolak! Sama seperti kakak – kakakku yang juga mendapatkan penolakan dengan alasan yang sama : BIAYA.
http://kabar24.bisnis.com/read/20180318/255/751153 |
Pada saat itu, aku juga sebetulnya sama sekali tidak paham
bagaimana caranya mendaftarkan beasiswa. Sudah membaca persyaratannya tapi tak
mengerti juga. Waktu itu aku pernah ditawari guru BK untuk mendaftar beasiswa
bidikmisi. Katanya beliau yang akan mengurus semuanya, aku hanya perlu menyiapkan
dokumen – dokumen yang dibutuhkan. Aku sangat merasa berterimakasih untuk itu. Aku
sudah sangat dibantu. Tapi sayangnya, lama menunggu tak ada perkembangan. Aku dilupakan!
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logo_Univ._Paramadina.jpg |
Usaha kedua aku browsing di internet menemukan artikel bahwa
Universitas Paramadina di Jakarta dapat memberikan beasiswa penuh selama 8
semester, tempat tinggal plus biaya hidup. Ini seperti solusi yang dikirimkan
oleh Allah yang baik hati. Panduan cara mendaftarnya juga sangat jelas dan
dapat dimengerti. Tinggal download form yang ada, di print, diisi, dan
menyertakan beberapa lampiran seperti fotokopi rapor, SKCK, dan yang aku ingat
ada surat rekomendasi dari kepala sekolah. Setelah semua dokumen dudah siap,
dokumen harus dikirim hard copy. Aku yang belum pernah menggunakan jasa
pengiriman, galau lagi. Katanya waktu itu kalau menggunakan ekspedisi semacan
Tiki atau JNe mahal. Aku yang uang jajannya pas – pasan langsung kikuk, takutnya
bayar sampai ratusan ribu padahal juga belum tanya semahal apa. Akhirnya aku menggunakan
jasa POS Indonesia, karna sesuai dengan pelajaran yang diajarkan guru
disekolah, kalau kita kirim surat lewat kantor pos.
Tenggang waktu yang tersisa untuk aku submit dokumen adalah
kurang dari 2 minggu sejak aku kirimkan dokumen lewat kanotr pos. waktu itu
juga aku tidak tahu cara tracking pengiriman secara online,. Hanya berdoa dan
harap – harap cemas apakah dokumen yang
ku titipkan berhasil sampai atau justru mandek di pengiriman. Setelah sekitar 3
mingggu, di web sudah terbit pengumuman daftar calom mahasswa yang dapat
mengikuti tahap selanjutnya yaitu tes. Dari banyaknya peserta waktu itu, ku
telusiri satu persatu. Namaku tidak ada. Aku putus asa.
Coba lagi. Pasti bisa. Semangat terus mbak Okta.
BalasHapuswah, makasih kaka farida. jadi semangat deh
Hapus